Para Shahabat RA tidak semua hafidz quran, tidak semua hafidz hadist ribuan, TETAPI para Shahabat RA mempunyai keinginan dan terus dipegangnya untuk Ta’at kepada Allah swt dan Rasulullah SAW.
Abu Bakar RA tidak perlu banyak Ilmu untuk MULAI BERDA’WAH, setelah masuk Islam besoknya telah mengajak 5 orang untuk masuk Islam di depan Rasulullah SAW. Ummar RA baru juga masuk Islam, tetapi sudah berani mengetuk rumah musuh Ummat Islam saat itu, yaitu Abu Jahal. Untuk memberitahukan keislamanannya.
Ali RA juga masih kecil sudah menjadi DALIL DA”WAH ketika Abu Dzar RA yang belum masuk ingin bertemu Da’wah. Begitu juga Amar Bin Yasir RA belum banyak hafalan quran dan hadist, karena memang baru masuk Islam. Telah memberikan penjelasan kepada kedua orangtuanya ketika patung sembahan orangtuanya hancur, dan MENGAJAK ISlam.
ILMU, AMAL dan DA’WAH di jaman para shahabat RA bukan dahulu ILMU ditumpuk dahulu, tetapi CUKUP dengan jelas dan yakin meskipun sedikit sekali, maka para Shahabat RA sudah bisa menerjuni apa yang dicontohkan Rasulullah SAW, mereka para shahabat RA beramal dan berda’wah. MESKIPUN baru masuk Islam dan tidak banyak Ilmunya.
Apakah kita ingin seperti para Shahabat RA yang sudah mendapatkan janji Allah swt dan Rasulullah SAW? Maka ikutilah dan tirulah para Shahabat RA sesuai dengan kemampuan kita.
Kitab Hayatush Shahabat, Maulana Yusuf Rah, ataupun kisah-kisah para Shahabat, Maulana Dzakaria Rah, yang ditulis Ulama tentunya memberikan pandangan dan pemahaman kita terhadap kehidupan Rasulullah SAW dan para Shahabat RA.
Ataupun kita membaca kitab Riyadhush Sholihin, Imam Nawawi Rah, ataupun Fadhilah Amal, Maulana Dzakaria Rah, dapat memberikan semangat dorongan untuk beramal dan berda’wah.
Tetantunya semua itu dalam rangka kita sendiri MELAKUKAN ISHLAH diri kita dan kaum muslimin di manapun berada. Dan dengan ini menjadi asbab hidayah di seluruh alam, dan boleh jadi banyak manusia lainnya masuk ke dalam agama yang mulia, Al-Islam.
Meskipun kita baru mengetahuii dan menyakininya satu ayat ataupun hadist Rasulullah SAW ataupun potongan hadist Rasulullah SAW, maka tetap kita perlu menyampaikan satu ayat, satu hadist ataupun potongan hadist itu. KARENA itulah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, (Ballighu ‘anni walau ayat) (HR Bukhari), dan itu pula dilakukan para Shahabat RA.
Maka kalau ada yang mengatakan bahwa HANYA SALAFI yang berada di jalan manhajnya para Shahabat RA, maka tentunya hal itu KELIRU BESAR. KARENA semua orang bisa mengikuti para Shahabat RA sesuai dengan kemampuan dan tingkatannya, dan kita juga bisa kalau memang kita mau untuk melakukan ISHLAH (memperbaiki diri) dan mengikuti para Shahabat RA. Insya Allah ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar